Wednesday, December 15, 2010
Pre Wedding Ayu & Wahyu
Wednesday, November 17, 2010
Black & White vs DOF
Tuesday, August 31, 2010
Fashion
Friday, August 20, 2010
Slow Speed
Kalo diartikan ke bahasa Indonesia sih artinya kecepatan lambat/rendah, hehe. tapi slow speed merupakan sebuah teknik dalam fotografi yang mana prinsip utamanya adalah memaksa rana kamera agar berkecepatan rendah. Maka, sesuai dengan prinsip fotografi, berarti jumlah cahaya yang masuk ke kamera harus sesedikit mungkin (disadur dari Kompas).
Tips buat motret dengan teknik slow speed:
1. Selalu gunakan tripod untuk mencegah kamera goyang/shake, lebih bagus lagi kalo pake shutter-remote/shutter-cable release agar kamera gak goyang pas jari kita mencet shutter button kamera.
2. Selalu pake bukaan diafragma terkecil, foto-foto diatas pake diafragma f/22.
3. Pake ISO terkecil, kira-kira pake ISO 100 lah biar hasil jepretan bersih dan gak noise.
4. Aplikasikan filter untuk mencegah foto menjadi over exposure, mengingat kita memaksa kamera untuk mengcapture objek dalam waktu yang agak lama, sehingga jumlah cahaya yang masuk akan berlebih dan bisa bikin foto jadi terlalu terang. Foto-foto di atas hasil dari numpuk filter ND8 dan Grad ND, untuk foto yang ketiga kutambahkan juga filter Grad Orange biar langitnya bernuansa orange.
5. Just try and try, jangan takut hasilnya jelek ! kayak lagunya Jason Mraz yang berjudul Try Try Try coba deh cari beberapa spot yang bagus dan pahami situasi alam
6. Untuk hasil yang memuaskan, ya tetep donk pake software pengolah gambar, edit seperlunya sesuai selera, mungkin untuk bikin foto jadi lebih eye-catching. Biasanya aku pake Adobe Photoshop buat ngedit brightness/contrast, level, sharpening, jangan over-editing, biar gimanapun, foto yang minim editing lebih mantab !!
Read more...Tuesday, August 10, 2010
Pre Wedding Gus & Dayu
Monday, August 9, 2010
Pre Wedding Gustut & Dayu
Saturday, August 7, 2010
Kering kerontang
Friday, August 6, 2010
Sanur Village Festival 2010 - Perahu Tradisional (BW Version)
Thursday, August 5, 2010
Sanur Village Festival 2010 (Kite)
Friday, July 30, 2010
Sendratari Ken Arok
Menurut kitab Pararaton, Ken Arok dilahirkan di daerah yang saat ini adalah Malang pada abad ke-13. Bayi Ken Arok ditelantarkan di sebuah makam, hingga akhirnya diasuh oleh seorang pencuri bernama Lembong. Ken Arok Muda dikenal sebagai penjudi, hingga membebani orang tuanya hutang yang banyak.
Pada waktu itu, Tumapel merupakan daerah kekuasaan bawah Kerajaan Kadiri. Penguasa Tumapel adalah Tunggul Ametung, yang memiliki istri bernama Ken Dedes. Kondisi politik Kadiri waktu itu juga sedang kacau. Kertajaya dikenal sebagai raja yang kejam, bahkan meminta rakyat untuk menyembahnya. Hal ini ditentang oleh para Brahmana.
Ken Arok kemudian menjadi prajurit yang mengabdi kepada Tunggul Ametung di Tumapel. Ken Arok sangat menginginkan menjadi raja dan memperistri Ken Dedes. Akhirnya Ken Arok memesan sebuah keris pada Mpu Gandring untuk membunuh Tunggul Ametung. Mpu Gandring menolak menyelesaikan pembuatan keris tersebut hingga Ken Dedes yang waktu itu mengandung, melahirkan putranya. Ken Arok tidak mau tahu, hingga pada suatu saat ketika mengetahui pembuatan keris belum juga selesai, Ken Arok menusuk Mpu Gandring dengan keris yang belum jadi hingga tewas.
Sekembalinya di Tumapel, Ken Arok merencanakan strategi selanjutnya. Ken Arok memanfaatkan Kebo Ijo, seorang figur yang suka pamer dan menyombongkan diri. Ken Arok meminjamkan keris buatan Mpu Gandring kepada Kebo Ijo, yang tentu saja kemudian dipamerkan ke setiap orang. Pada suatu saat, Ken Arok membunuh Tunggung Ametung, dan rakyat Tumapel menyalahkan Kebo Ijo.
Dalam langkahnya untuk melakukan kudeta terhadap Tunggul Ametung, Ken Arok mendapat dukungan dari para pendeta Hindu Wisnu yang menganggap Ken Arok dapat mengembalikan kejayaan Hindu Wisnu
Ken Arok kemudian menjadi pengganti suksesor Tunggul Ametung dengan dukungan rakyat Tumapel. Ken Dedes pun menjadi istri Ken Arok. Ia dimahkotai dengan gelar Sri Rajasa Batara Sang Amurwabumi. Tak lama kemudian, Ken Dedes melahirkan puteranya hasil perkawinannya dengan Tunggul Ametung, yang diberi nama Anusapati. Sementara itu, hasil perkawinan Ken Arok dan Ken Dedes membuahkan anak bernama Mahesa Wong Ateleng, Panji Saprang, Agnibhaya dan Dewi Rimbu. Dari selir bernama Ken Umang, Ken Arok memiliki anak bernama Tohjaya, Panji Sudhatu, Panji Wergola dan Dewi Rambi.
Langkah selanjutnya adalah penyerbuan ke pusat Kerajaan Kadiri. Ken Arok memanfaatkan situasi politik yang kurang kondusif waktu itu, dan beraliansi dengan para brahmana karena tidak setuju pada kehendak Sri Kertajaya yang ingin mendewakan diri dan disembah selayaknya para dewa. Raja Kertajaya yang juga dikenal dengan nama Prabu Dandang Gendis, akhirnya dapat dikalahkan pada tahun 1222 dalam perang Ganter, dan sejak itu tamatlah riwayat Kerajaan Kadiri, kerajaan yang didirikan oleh Airlangga.
Ken Arok kemudian mendirikan kerajaan yang dikenal dengan nama Singhasari. Ia sendiri bergelar Sri Ranggah Rajasa Bhatara Amurwabhumi, dan memerintah hanya dalam kuru waktu lima tahun (1222 — 1227).
Ketika Anusapati telah cukup dewasa, ia mengetahui bahwa pembunuh ayahnya (Tunggul Ametung) adalah Ken Arok. Melalui tangan seorang pengalasan dari desa Batil, Anusapati memerintahkan pembunuhan terhadap Ken Arok. Akhirnya pada tahun 1227 ia membunuh Ken Arok, dan kemudian Anusapati membunuh pengalasan tersebut sebagai tindakan untuk menutup mulut. Sang Anusapati kemudian menjadi suksesor Kerajaan Singhasari. Ken Arok dicandikan di Kagenengan, candi ini merupakan candi tertua diantara dua[uluh tujuh candi keluarga wangsa Rajasa, wangsa yang didirikan oleh Ken Arok yang menjadi cikal-bakal raja raja di tanah Jawa.
Read more...